Selasa, 24 April 2018

Jika Allah Cinta

Jika Allah cinta maka akan Allah mudahkan melakukan kebaikan.
Jika Allah cinta maka akan Allah jauhkan dari kesia-siaan.
Jika Allah cinta maka akan Allah lembut kan hati.
Jika Allah cinta maka akan Allah sabarkan hati.
Jika Allah cinta maka akan Allah mudahkan tuk bersyukur.
Jika Allah cinta maka akan Allah bimbing.

Jika Allah cinta maka akan Allah uji.

Begitulah Nona 😃

Belajar

Dia tengah belajar, amat giat bahkan.
belajar untuk layak di hari kelak saat bersamamu.
belajar untuk mencintai mu dengan cara yang paling Allah ridhoi.
Semua sajak telah menjadi tempias rasanya dan rasa itu harus belajar tahu diri, bahwa ia hanya pergulatan romansa hati.

Terkisahlah...
Betapa inginnya rembulan itu untuk menjumpai matahari.
Tapi,
Waktu masih ingin ia belajar lebih baik.
Lebih baik menata rasa. Lebih hebat mengelola ingin. Lebih pandai memanajemen hati.
Bila rasa itu adalah amanah hati. Maka hati itu harus tunduk pada Dzat Yang Maha Menggenggam segala hati.

Duhai yang kelak bersamanya...
Ia tengah berupaya untuk bisa menjadi rembulan yang kelak dimampukan-Nya tuk memberi ketenangan dalam resah mu, rumah paling meneduhkan dari gerahnya hari, dan sosok yang memberimu rasa damai saat bersama.

Semoga ia kuat dalam taat, kelak agar ia bisa selalu kuat bantu lah ia menjalani ketaatan pada Rabbnya.
Semoga ia Indah dalam iman, kelak agar ia selalu indah bantu teguhkan ia dengan keimanan.
Semoga ia berbinar dalam takwa, kelak agar ia dapat selalu berbinar bimbinglah ia selalu di jalan takwa.

Kini ia tengah belajar...belajar banyak hal.
Mengatur ritme rindu supaya bersimfoni mesra dengan iman.
Mengatur jeda harap, mudah-mudahan lapang dada menerima semua ketetapan-Nya.
Mengatur ruang sabar, karena ia menyadari dirinya hanyalah milik Allah dan akan kembali pada Allah.

Ia tengah belajar tentang perannya membangun peradaban.
Sebab ia akan mendidik generasi.
Sebab ia lumbung generasi unggul.
Sebab ia yang dapat menghancurkan atau menyokong peradaban bangsa nan gemilang.

Minggu, 15 April 2018

Calon Bunda

Nak, suksesmu bukan dari gelar panjang yang kau sandang. Namun sukses sejati seorang penuntut ilmu adalah tauhid dan akhlak.
Ilmu yang membuatmu sukses adalah ilmu yang membuat keyakinan mu pada Allah semakin kuat dan ilmu yang menghantarmu menjadi seorang yang bermakna bagi sesama.

Nak, sabar ya !!!
Ibumu lagi berjuang agar kau kelak bisa menjadi yang lebih baik untuk peradaban bangsa ini dan demi Agama-Nya. Ibu tengah membekali diri untuk menjadi sebaik-baik madrasah bagi kalian kelak.
😊😊😊

Semangat calon bunda peradaban !!!

*Jadi ceritanya terinspirasi setelah gendong dedek Aura 😂...MasyaAllah, seneng nya bisa buat bobok si dedek dengan shalawat dan nyambil bacaain surat ar-Rahman. Menambah motivasi agar memperbaiki hafalan 😎. Biar tiap lantunan ayat-ayat-Nya yang diperdengarkan pada anak-anak kelak langsung dari lisan ibu nya sendiri. Ya Rabb... semoga dimudahkan.amin😉

Kamis, 12 April 2018

Angin

Di persimpangan masa silam, dia  kecam damai tanpa terusik getir.
Alunan waktu mencipta simfoni takdir tertentu.
Kau meredalah sepenuh hati duhai angin. Jangan porak-porandakan dia lagi. Cukup sudah kau cerabut tata tenang nan dia seruput di kala senja. Tega benar kau padanya. Sedang kau hanya angin nan sekedar ingin berlalu.

Agar

Alur waktu nan telah terbelah oleh jarak dan rindu.
Memasungkan hati pada damba.
Biar dulu semuanya begini.
Agar sabar dapat terukur.
Agar ikhlas dapat diuji.
Agar kesungguhan dapat dievaluasi.
Agar Tuhan percaya bahwa kau berhak mendapatkan selayaknya yang kau dambakan.

Setia

Adalah setia kicau burung pada pagi...
Merona sudah dedaunan  pada embun nan membasanya.
Kau tetap disana pada pendirianmu nan dulu.
Aku bisa apa?
Yang setia akan terus begitu dan kau melulu pada keteguhan mu.

Adalah setia malam pada bulan...
Gerai tirai kelam menghijab seutuh terang.
Kau tetap disana pada harap nan dulu.
Aku bisa apa?
Yang ku tahu malam kan berujung sirna dan tapi harapmu mungkin tak begitu.

Adalah setia ombak pada lautan lepas.
Nyiur melambai ditambah gradasi jingga nan elok.
Kau tetap disana pada ingin nan dulu.
Aku bisa apa?
Yang elok tak dapat diraih ingin tapi ombak hasrat kerap menggulung logika.

Kau setia
Aku setia
Tapi kita tidak setia

Rabu, 11 April 2018

Menikahlah

Menikahlah karena Allah dan Rasul bukan karena keterdesakan orang tua, bukan karena batas usia, bukan karena kicauan tetangga, bukan karena euforia teman sebaya.

Menikah itu perkara ibadah, Nona. maka  bertenanglah dalam keimanan. Kembali tata niat...
Berdekat-dekatlah pada Allah...
Bermesraanlah  dengan al-Quran...
Belajarlah untuk menjadi istri dan ibu terbaik, karena disana lah ibadahmu kelak.

Menikah itu bukan sekedar urusan cinta, bukan pula sebab rasa yang berbunga-bunga...tidak semenye-menye itu. Ingat ya Nona...hanya cinta yang dilandasi iman berbungkus kesetiaan yang akan abadi dalam kisah teladan untuk generasi berikutnya. Menikahlah untuk membungkus cinta dalam berkah, mensintesisnya dari keimanan terbaik, dan menyempurnakan keindahannya dengan taat.

Sebenarnya sederhana, bahwa jodoh akan datang bila kita benar-benar sudah membutuhkannya. Bila belum butuh maka Allah masih ingin kita berbenah sekalipun ingin telah membara. Menuju pertemuan dengan seseorang yang tepat, kadang mengharuskan kita untuk menahan lelah. Bahkan mesti diuji berkali kali dengan seseorang yang belum tepat. Bila kelak kita tidak dibersamai oleh orang yang kita cintai, tak apa-apa. Karena kita ditakdirkan untuk bersama orang yang sangat mencintai kita. Pun bila akhirnya kita tidak pernah diperjuangkan oleh orang yang kita harapkan. Percayalah kita akan bergandengan dengan seseorang yang sepenuh hati memperjuangkan kita