Selasa, 23 April 2019

Melepas Cinta

Kebahagiaan itu dipergulirkan, layaknya kesedihan yang bersilih.  Ujian hidup, kepahitan, kekecewaan, dan kegelisahan lah yang akan menyeret diri untuk sadar bahwa kita selalu butuh Allah dan tak bisa jauh dari rahmat-Nya.

Kadang terlampau jauh dalam mencintai dunia, mencintai makhluk, mencintai segala sesuatu yang hanya titipan membuat diri hancur. Kadar cinta itu kerap  meluputkan Allah dalam hidup kita. sehingga kita jadi lalai pada ketaatan, lalai dalam ibadah, lalai dalam mendekatkan diri pada-Nya. Padahal kita sudah mengerti bahwa cinta yang menjauhkan diri pada Allah hanyalah muara dari nelangsa.

Sejatinya setiap yang dititipi pasti akan dikembalikan. Kita mesti belajar agar  tak menggenggam titipan-Nya teramat kuat. Setiap harta akan habis, setiap yang dicinta akan pergi, setiap yang bernyawa pasti akan mati.

Maka biarlah yang mencinta  menjadi hampa jika cinta itu telah menguburkan rasa ketaatan pada Allah. biarlah kemegahan dunia menjadi raib jika  semua hanya menjadi petaka. Sehingga kita tak pernah jauh dalam meletakkan cinta selain kepada-Nya. Sebab dunia dan makhluk bukanlah saung hati yang menjanjikan ketenangan. Semua itu hanya fasilitas agar kita bisa melakukan kebaikan untuk meraih ridho-Nya.

Lepaskan rasa cinta yang membelit diri dari ketaatan pada-Nya. Biarkan rasa nan perih melekat di hati menjadi alat untuk menyadari dosa-dosa. Dekati Allah dan bertakwa lah. Bertaubat lah dengan bersungguh-sungguh wahai hati yang rindu akan pertemuan dengan Rabbnya.  Sebab kematian tak pernah kenal batas usia.

Minggu, 14 April 2019

Kehadiran

Kita akan terus belajar menghargai seseorang yang berada di sisi kita. Karena tak banyak yang bersedia tuk hadir seutuhnya dan membersamai kita dalam apapun kondisi. Saat menjalani hidup sulit dan senang bersama, jatuh, bangkit dan terpuruk bersama, tawa dan tangis bersama, lelah dan peluh yang membasahi satu sama lain dalam upaya. Lalu tak pernah ada langkah yang tertingal. Jika ada yang mulai penat, maka rehat pun dilakukan untuk  menyamakan ritme nafas dalam melaju.  Sungguh, sedikit sekali yang kuat bertahan disamping kita dengan setulus hati. Maka, tak ada yang mesti dilakukan selain menjaganya dengan segenap hati nan ikhlas atas hadirnya dalam hidup kita. Bersyukur lah atas hadirnya, tuk mengundang kebaikan yang deras dari sisi-Nya. Jangan lupa hamburkan doa-doa terbaik. Agar perekatnya tetap lah cinta dari langit.

Perhatian

Menyimpulkan senyum pada seseorang kadang hanya seni memberi rasa. Yakni rasa tulus perhatian yang menjadikan seseorang merasa berharga saat di sisi kita. Kadang tak perlu dengan cara yang rumit dan biaya. Dengan cara yang sederhana lalu diikuti keikhlasan nan dalam itu lebih mengesankan. Sebab yang menjadi ukiran utuh dalam hati adalah yang bermuara dari hati. Hingga akhirnya, perhatian perhatian kecil itu menjadi kebaikan yang bernilai besar dalam perhitungan Nya.

Tak Terduga

Sebelumnya, tak pernah menduga ada hal yang besar terjadi pada hidup kita. Akan dibersamai oleh seseorang yang tak pernah kita kenal begitu dalam, akan kehilangan orang yang kita cintai, akan berpisah jauh dengan satu persatu kerabat. Tentu semua diluar praduga.

Semoga iman selalu ada dalam suka dan duka, sehingga apapun yang terjadi akan membuat diri sadar bahwa kita hanya seorang hamba. Segala kehendak Nya takkan membuat diri hancur, jika mau kembali pada ketaatan padaNya.

Apapun masalah yang tengah dihadapi, biarkan Allah yang menyelesaikan dengan caraNya. Tugas diri hanya meminta, memohon ampun, dan memohon pertolongan. Agar hati selalu terhubung pada-Nya dalam suka maupun duka.

Senja pasti berganti malam. Kuncup pasti menjadi kembang. Embun kan tiada disaput Dhuha. Bintang pun kan  menghilang disapa mentari. Semua akan berubah, semua akan tergantikan pada kondisi yang telah ditetapkan. Bersabarlah...

Sabtu, 09 Maret 2019

Kebersamaan

Kita hanya manusia biasa. Selamanya tetap dalam kekurangan masing-masing. Tapi kita bisa belajar untuk terus saling mengisi. Saling mengisi kekurangan tanpa ada tunjuk menghakimi. Sehingga kita mampu terus bertumbuh bersama dengan rela berkorban lebih satu sama lain untuk capaian bersama. Tidak ada ada lagi impian kamu, impian aku, semua telah menjadi impian kita. Mari kita jadikan setiap aktivitas sebagai tools untuk meraih keridhaan-Nya. Hal itu menjadikan lelah dan penat utuh hanya karena Nya dan untuk-Nya. Semoga Allah selalu menjadi gardu terdepan tujuan

Senin, 04 Maret 2019

Berjuang

Ada yang tengah berjuang mempertahankan hidup. Berpeluh lelah meniti hari hanya untuk pengganjal perutnya dan keluarga nya. Bersaing dengan sengat mentari, asap pabrik, debu jalanan, dan carut-marut kota.

Ada yang tengah berjuang keras mengejar impiannya. Pagi, siang, malam mengerahkan segenap waktu untuk fokus pada pencapaian yang diharapkan. Tak henti melaju semangat pada setiap rencananya.

Ada yang tengah berjuang melawan rasa sakit. Menikmati hari dengan ancaman berbagai vonis dari dokter. Bayangan maut selalu menyeringai di setiap sudut pikiran. Mencoba menemukan arti hidup pada sisa usia yang terjatahkan.

Ada yang berjuang mempertahankan bahtera rumah tangganya. Belajar meleburkan ego untuk menerima segala perbedaan.

Ada yang tengah berjuang melawan rindu. Kerinduan akan hadirnya si buah hati.

Ada yang tengah berjuang merawat, mendidik, dan membesarkan anak-anak nya. Menyabar-nyabarkan hati dalam emosi yang mendidih sebab ulah yang tak sewajarnya. Agar tak ada penyesalan di hari nanti

Ada yang tengah berjuang berdamai dengan masa lalu. mencoba berani untuk melawan arus demi masa dengan yang masih suci dan indah. Merawat segala luka, membenamkan perasaan yang mengganggu, dan membuang jauh-jauh semua yang membuat dirinya hampa.

Ada yang tengah berjuang dalam tekanan beban psikologis yang menemaninya. Belajar tegar walau menjalani hidup dengan cara yang tak sama dengan orang lain. Belajar menerima takdir dan tak takut untuk mencoba membuka hati agar lebih lapang.

Lalu....
selalu ada yang tengah berjuang menjaga hatinya dengan sebaik-baik keimanan dalam menunggu takdir terbaik dari Rabbnya. Sebab yakin jodoh itu bukan tentang hebatnya kita berjuang mendapatkan tapi soal hebatnya diri meminta pada Allah untuk seseorang yang tepat. Orang baik itu banyak tapi belum tentu jadi jodoh..Tapi yang tepat insya Allah adalah yang terbaik. Walau pada akhirnya kita selalu tahu bahwa perjuangan dalam hidup takkan berhenti sampai pada titik temu. Melainkan titik temu adalah gerbang awal untuk melangkah pada perjuangan yang lebih dahsyat di hari nanti.

Jadi, jangan berhenti berjuang dan tetapkan lingkari diri dengan pikiran positif. Bahwa Allah Maha Baik, pasti semua akan baik-baik saja jika kita menjadi hamba yang taat.
Insya Allah berjuang bersama Allah lebih ringan. Sertakan Allah, lalu biarkan Allah yang mengatur segalanya. Pasti. .. baik....pasti.
..baik. !!!

tersenyum lah wahai para pejuang ^_^

Kamis, 07 Februari 2019

Menyelami Hidup

Untuk menemukan ketenangan jiwa, kadang diri itu mesti mau untuk mendalami dan menyelami hidup lebih dalam. Sebab ia tak ada dipermukaan seperti popularitas, kekayaan, dan kemolekan wajah