Mohonkanlah pada-Nya kekuatan iman, kekuatan fisik, dan kekuatan akal untuk bisa menjalani sebaik-baik ketaatan pada Allah dan menjalani sebaik-baik amanah sebagai khalifah-Nya di muka bumi. Pintalah pada-Nya untuk mudah mengamalkan Al-Qur'an dan As-Sunnah.
Sabtu, 17 Februari 2018
Tanda Cinta
Tanda Allah mencintai seorang hamba, maka dijadikan hatinya dapat merasakan nikmat dekat dengan-Nya, nikmat iman, nikmat ibadah, nikmat dzikrullah, nikmat istiqamah, nikmat bersama orang-orang sholeh, nikmat bersyukur, dan nikmat bersabar.
Kamis, 25 Januari 2018
Nasihat Hari ini
Usahakan segala sesuatu yang dilakukan bisa menambah iman, amal sholih, kebenaran, dan kesabaran
Dampingi amal dengan ilmu
kita sering beramal tapi kita suka lupa mengevaluasi kualitasnya.
Sudah merasa berbuat itu sudah menjadi masalah. Karena kurang menyadari kekurangan diri.
Kita sibuk untuk terus diberi ini dan itu dari Allah tapi sedikit mensyukuri apa yang telah diberikan. Kebaikan itu bukan pada nikmatnya tapi pada kesyukurannya.
Akhlak dalam Bergaul
Jika hidup hanya sekedar untuk memberi reaksi sama sebagaimana perilaku yang orang berikan, cukuplah penderitaan hidup ini. Saat orang menghina kita balas menghina, maka samalah kehinaan diri dengan orang yang menghina. Tapi mukmin tidak begitu, karena ia sadar bahwa tindakan yang dilakukan bukan karena apa yang telah dilakukan orang lain pada diri namun melakukan segala sesuatu agar Allah ridho padanya. Baginya jika membalas hinaan orang merupakan tindakan yang tidak Allah cintai, maka amat khawatir hatinya melakukan apa-apa yang tidak Allah cintai. Bila orang lain menfitnah jangan dibalas tapi muhasabah lah. Karena keburukan diri sendiri itu jauh lebih hebat dibandingkan fitnah yang orang lain lontarkan pada diri. Tapi semua masih Allah tutupi. Bila orang lain berbuat jahat maka balas dengan kebaikan, karena itulah yang Allah sukai. Bila orang lain meremehkan, tetap berbaiksangka karena itulah yang Allah sukai. Fokus hidup ini hanya untuk mencari segala sesuatu yang Allah ridhoi, melakukan apapun , yang Allah cintai, Meninggalkan apa-apa yang tidak Allah sukai.
Kopi Manis
Hidup itu seperti kopi manis, bahwa kepahitan dalam hidup itu hakikatnya hanya sedikit tapi manisnya nikmat itu berlimpah.
Selasa, 23 Januari 2018
PR Pemuda Milenials Zaman Now
1. Perdalam tauhid.
2. Perkuat hafalan Qur'an.
3. Perkokoh keimanan.
4. Jauhi maksiat.
5. Tingkatkan taat.
6. Seimbang dalam Triple Helix kecerdasan IQ, EQ, dan SQ
Lebih Kuat
Tentang masa depan adalah pokok bahasan bagi kawula muda era milenials yang kerap berujung pada kegalauan (red. antara harap dan cemas). Hal-hal sedemikian makin saya rasakan. Ketika tuntutan kehidupan berbenturan dengan harapan dan cita. Seringkali didapatkan belakangan ini lipatan-lipatan beban amanah yang rasanya tak kuasa untuk dibawa oleh pundak diri. Namun, tetiba saja sebuah kesadaran menghadiri diri yang kembali mengingatkan saya akan memohon pertolongan pada yang Maha Kuat.
Benar adanya bahwa bila Allah menghendaki seorang hamba untuk lebih kuat maka ia pun niscaya diberi tantangan yang hebat, ujian yang dahsyat, serta amanah yang berlipat-lipat. Agar dengan semua pemberian itu, diri pun kian terpicu dan terpacu untuk mengasah kesabaran dan terlatih untuk yakin pada pertolongan Allah. Bahwa dalam satu kesulitan ada dua kemudahan.
Jika merefleksikan apa yang tengah dihadapi saat ini jelas semua itu hanya kegalauan receh dibandingkan apa yang dihadapi oleh para Sahabat Nabi saw. Memang saya patut malu pada diri sendiri jika ingin mengeluh. Bagaimana mungkin memohon syurga yang sama dengan para sahabat sedang tantangan yang dijalani hanya remah-remah, yang semua hanya berkisar tentang harapan dan capaian duniawi.
Dunia remeh temeh ini, tak semestinya mengisi porsi yang besar di hati dan pikiran. Ada akhirat yang lebih utama untuk diperjuangkan.
Berjuanglah untuk Allah dan di jalan Allah. Berdetaklah dengan jantung sendiri, bernafaslah dengan tarikan nafas masing-masing. Melajulah pada takdir yang ditetapkan dengan kesungguhan mengharapkan keridhoan-Nya. Berlarilah menuju-Nya dengan kemampuan sendiri-sendiri. Setiap orang memiliki jalannya masing-masing. Jangan mengisi jawaban atas soal yang diberikan pada orang lain. Jawablah soal sesuai dengan apa yang Allah berikan untuk diri. Karena setiap kita punya soal yang berbeda dan cara menjawab yang tak sama. Sekali lagi...selesaikan perjuangan hidup ini bukan untuk kesuksesan dunia dan makhluk tapi untuk menjalani kalimat takwa.
Melembutlah wahai hati...
Ittaqillah nona, baik-baik dengan iman ya !