Tampilkan postingan dengan label Novel Project. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Novel Project. Tampilkan semua postingan

Senin, 18 Juli 2016

Novel Project

Ia masih memandang langit senja. Terpaku pada gradasi emas di ufuk sana. Raja siang ingin pulang keperaduan tuk mengizinkan dewi malam menghiasi langit. Kian meredup cahaya yang jatuh ke retinanya. Seredup rasa yang telah ditikamnya, rasa yang telah mencuri akal sehat dan membawanya kepada syair elegi menyayat hati.

Dzikir dihatinya terhenti saat wanita yang paling dicintainya itu membelai kepalanya dengan ketulusan hati seorang ibu, tatapan mereka bertemu. Ia dapat merasakan keteduhan syurgawi dari sorotan mata wanita itu. Dan wanita itu pun menggetarkan pita suaranya.

"Nak, menikah itu tak selalu dengan seseorang yang kau cintai. Jika suatu nanti Allah cabut rasa cintamu padanya, kau akan menyesal. Lebih baik kelak cinta itu kau tumbuhkan, tanpa perlu disemai sebelum masa untuk hati mu ranum. Tidak pernah ada keindahan cinta termegah selain saling mencintai untuk tujuan yang agung, mencapai ridho Allah. Lepaskan lah !

Nak, menikah pun tak harus dengan seseorang yang pernah kau harapkan untuk menjadi imam mu menuju Allah. Memang harapan itu tak salah. Namun akan tidak benar jika kau titipkan harapan itu pada satu nama. Sedang Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Pasti Allah lebih pantas untuk menentukan kepada siapa harapanmu akan dilabuhkan. Lupakan lah !

Nak, menikah itu tidak pula mesti dengan seseorang yang telah kau mantapkan hati padanya. Bisa jadi dengan keyakinan itu Allah uji kembali hati mu untuk-Nya. Apakah saat keyakinan itu berbeda dengan realita kau tetap menjadikan Allah tujuan utama atau kau akan menjadi para nelangsa yang mengutuki takdir. Untuk mendapatkan syurga-Nya, kau akan di uji berkali-kali, Nak !. Karena syurga hanya pantas untuk jiwa-jiwa yang suci dari kepentingan dunia. Yakinlah pada-Nya !"

Semoga do'a-do'a Ibu menjadi peluruh laramu, pembilas resahmu, pembersih khawatirmu. Dan membuat kau kian percaya bahwa Allah Maha Baik dan selalu mencurahkan kebaikan bagi setiap hamba yang menjaga kedekatan dengan-Nya. Namamu dan namanya sudah ada. Tapi Allah tengah mempersiapkan kalian untuk bertemu pada waktu yang terbaik di sisi-Nya, sesegera perhitungan-Nya. Tenang lah!

Dadanya kian sesak dan matanya mulai panas, tak sadar pipinya becek dengan air yang bermuara dari mata. Mereka saling mendekap. Ah...ibu dan anak itu selalu menjadi kisah haru untuk ditayangkan pada lembar-lembar cerita.

*bagian puzle dari novel project yang entah kapan bisa diakhiri ceritanya. ^_^. Mohon do'a nya agar bisa dirampungkan.

Sabtu, 24 Oktober 2015

Hingga Senja Meramu Jingga dengan Pesona Syurga

Perasaan ku pada mu begitu sederhana.
Sesederhana simpul senyum menyambut jingga kala senja.
Sesederhana embun pagi yang melembabkan udara.
Sesederhana rajutan do'a yang kujalinkan ditubuh sepertiga malam.
Sesederhana upayaku dengan bait, amiin..amiinn.amiin.

Begitu lah cara sederhana ku menyembunyikan nama mu tanpa ada yang tahu selain Dia.
Kesederhanaan ini membuat aku cukup untuk menikmati segala upaya.
Tanpa getir yang mempelintir  dan gelisah yang membuncah.
Semua telah kusederhanakan , karena melibatkan Dia sebagai perantara.