Sebagai seorang
muslim, kita dituntut untuk mengoptimalkan waktu untuk berkarya secara
maksimal. Terus mengeksplorasi intelektual secara tekun agar mampu mengundang
kemanfaatan diri di kancah zaman. Menjadikan
eksistensi selama di dunia sebagai investasi kehidupan di akhirat. Sebuah pesan yang menakjubkan dari Raja Sholih Umar bin Abdul Aziz ra, “sesungguhnya
siang dan malam berkarya dalam dirimu, maka berkaryalah di dalamnya”. Ucapan ini
bisa dijadikan alat pelontar rasa malas saat menghinggapi dan mengusir alasan
menunda-nunda melakukan aksi nyata mengggelar kebaikan.
Ada
spirit yang berbeda ketika kita terlahirkan sebagai Muslim, yakni semangat,
keyakinan, dan gairah untuk menjadi umat terbaik sebagaimana yang Allah
tetapkan. Namun jangan sampai kehadiran kita sebagai muslim member kesan yang
tidak baik sebagaimana realitas umat Islam yang dihembuskan dalam ucapan
Intelektual Muslim, Muhammad Mamduh, “Al-Islamu
mahjubun bin muslimin: keagungan Islam terhalangi oleh umat Islam itu
sendiri”. Seorang muslim mesti yang membuat kebaikan bagi peradaban dunia itu
terjadi, bukan sekedar yang melihat dan terkesima terjadinya peradaban dunia
yang lebih baik. Itulah representasi dari muslim yang potensial.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar