Jumat, 06 Januari 2012

Visible Energy Vs Invisible Energy

        Si Anto tak bisa melihat si Budi dengan kasat mata, sedangkan si Budi bisa melihat si Anto dengan jelas. Jika si Anto berperang dengan si Budi, manakah yang menang diantara mereka berdua?
       Sederhana mengetahui jawabannya. Tentu si Budi yang menang, sebab si Budi bisa dengan jelas melihat si Aanto. Si Budi bisa dengan mudah dan kapan saja menyerang si Anto tanpa sepengetahuan si Anto.
Hal ini sejalan dengan prinsip energi. Kita ketahui bersama bahwa dunia dan isinya adalah hamparan energi. Ada energi yang tak terlihat (invisibel) dan ada energi yang terlihat (visibel). Energi invisibel dipelajari dengan menggunakan Fisika Quantum, sedangkan energi visibel menggunakan Fisika Newton.
hukum ketertarikanSalah satu prinsip energi adalah energi invisibel lebih berkualitas dari energi visibel. Semakin tak terlihat, semakin kuat energi itu. Fisika Quantum menjelaskan bahwa energi visibel berasal dari energi invisibel. Sesuatu yang terlihat itu berasal dari yang tak terlihat. Itulah kenapa dalam Fisika Quantum dikenal hukum LOA (Law of Attraction) yaitu Hukum Ketertarikan. Sebagaimana yang dijelaskan Rhonda Byine dalam bukunya The Secret: dalam alam pikiran (invisibel) negatif menarik negatif dan positif menarik positif. You are what you think.

          Semakin sering kita memikirkan hal-hal negatif maka semakin kuat kita menarik kejadian-kejadian negatif dalam kehidupan kita. Sebaliknya, semakin sering atau fokus kita memikirkan hal-hal positif maka kita akan menarik hal-hal positif dalam hidup kita. Ingat, dijelaskan juga dalam Fisika Quantum bahwa pikiran kita memiliki frekuensi yang menarik keselerasan frekuensi dengan alam semesta (di luar diri kita) dan, energi mengalir ke titik fokus perhatian (sesuatu yang fokus).

Invisibel vs Invisibel 

         Kita sering membaca atau mendengar ujaran  bahwa amal tergantung niat. Betulah adanya. Karena niat merupakan sesuatu yang tak terlihat, maka punya kekuatan besar, memiliki energi yang besar. Banyak cerita-cerita keagamaan yang memaparkan tentang keajaiban niat dan keyakinan, itu benar adanya. Tak ada yang namanya kebetulan.
       Alam ini dirancang oleh Sang Maha Pencipta dengan semua ketetapan hukum causalitas atau sebab-akibat. Jadi tak ada yang namanya kebetulan. Yang ada hanyalah kita tak memahami seperti apa mekanisme proses sebab-akibat itu terjadi. Munculah pernyataan jalan yang tak diduga-duga. Padahal semua itu ada dalam ketetapan Ilahi (sunatullah), sedangkan kita terbatas untuk memahami mekanisme dahsyat tersebut. Niat dan keyakinan itu energi invisibel. Semakin kokoh sebuah bangunan, tergantung kekuatan pondasinya, dan pondasi itu tidak terlihat. Semakin tinggi menjulang sebuah pohon, tergantung kekuatan akarnya, dan akar yang merambat jauh ke dalam tanah tidak terlihat.

            Lebih dalam lagi, bahwa dzat Tuhan invisibel. Karena itu, Tuhan lebih kuat, bahkan Maha Kuat, karena Dialah pembuat energi.

          Salah satu energi invisibel dan sangat merugikan kita adalah setan. Kembali ke analogi si Anto berperang melawan si Budi. Tentunya, si Budi-lah yang menang, karena si Budi bisa melihat si Aanto dan si Anto tak bisa melihat si Budi. Itulah kenapa kita sering kalah berperang melawan setan, karena setan bisa dengan jelas melihat kita, menyerang kita dari kanan, kiri, depan dan belakang tanpa kita sadari. Kita tak bisa melihat akslerasinya. Kita sering kalah. Ya iyalah, pertarungan menjadi tak seimbang: invisibel vs visibel. Kalah dan KO terus kita sama setan. Biar pertarungan menjadi seimbang, kita harus menggunakan pertarungan invisibel vs invisibel. Jika demikian, kita bisa punya peluang menang.
salatGunakanlah kekuatan invisibel kita, karena kita punya energi itu. Apa saja energi invisibel kita itu? buuuaanyak dan kuat-kuat. Energi-energi invisibel kita adalah niat yang tulus lillahita’ala (niat karena hanya Allah saja), doa, syukur, sabar, jujur, hati yang penuh cinta kasih terhadap semua makhluk dan selalu berpikir positif, shalat (bagi umat islam), dzikir, puasa, zakat dan sedekah, senyum, serta ibadah-ibadah lainnya.
           Pernahkah dengar nasehat bijak tentang: perang yang terbesar adalah perang melawan hawa nafsu? Hawa nafsu adalah salah satu setan besar. Jika pola peperangan kita dengan hawa nafsu kita ubah dengan pola peperangan invisibel vs invisibel, kita pasti menjadi pemenang. Minimal, pertempuran jadi seimbang. Repot jugakan kalau babak belur melulu? (hehehe).

Dream is Real


                                                         Ningsi Pick Up She's Dream
                                                


            Untuk mewujudkan mimpi itu tidaklah mudah, namun bukan berarti tidak mungkin. Yang harus kita ketahui adalah semua itu butuh pengorbanan, seperti kata seorang sahabat saya, "Nothing is free!" Selalu ada harga yang harus dibayar untuk mendapatkan sesuatu. Dan meskipun suatu saat kita mendapatkan sesuatu secara gratis maka pasti ada jasa atau kebaikan yang pernah kita lakukan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, jangan berharap mimpi anda akan menjadi nyata sementara anda hanya diam saja atau seperti mengharap durian runtuh.

           Terwujudnya sebuah mimpi tergantung seberapa besar anda memimpikan impian anda dan hingga sejauh mana anda bisa mengedukasi alam bawah sadar bahwa anda benar-benar menghendaki impiah itu menjadi sebuah kenyataan. Saya biasanya mengedukasi alam bawah sadar dengan cara menceritakan impian-impian saya kepada orang lain; bisa kepada teman dekat, guru atau sahabat pembaca. Dengan begitu diharapkan ada flash back ke dalam diri saya (lebih tepatnya ke bagian alam bawah sadar atau unconscious mind) bahwa saya serius ingin mewujudkan mimpi itu, meskipun semua itu kembali tergantung kehendak Yang Maha Kuasa.

             Di samping itu, bisa dipastikan bahwa selalu ada pengorbanan untuk mewujudkan sebuah impian. Satu mimpi dengan mimpi yang lain harga pengorbanannya juga berbeda. Yang jelas, selalu ada yang harus kita korbankan untuk meraih mimpi-mimpi itu. Pengorbanan yang dimaksud bisa berupa waktu, biaya, tenaga, pikiran, perasaan, dan lain-lain. Untuk mewujudkan mimpi yang berharga, beranikah anda keluar dari rutinitas harian anda yang mungkin nyaman dan tanpa tantangan? Beranikah anda keluar dari comfort zone (zona kenyamanan) anda untuk melakukan action-action nyata untuk mewujudkan mimpi anda?

  berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian atau bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. istilah lama namun ini sangat mujarab

Ingatlah ! Orang yang sukses biasanya memahami rasa sakit. Mereka sadar hal itu membawa dampak positif dan merupakan alat untuk mencapai keberhasilan. Mereka membiarkan penderitaan memasuki hidup mereka, karena mereka sadar bahwa kalau mereka berhasil mengatasinya maka rasa percaya diri mereka akan tumbuh. Dari sini, kemampuan mereka untuk menghadapi masa depan tertantang."

             Sebelum sebatang pohon dapat tumbuh tinggi, terlebih dahulu ia harus menanamkan akarnya jauh ke dalam tanah, demi memperoleh zat gizi. Sama dengan mimpi anda. Bila anda ingin impian berubah menjadi kenyataan, anda harus mencari cara untuk memberi makan dan memelihara mimpi anda

           Dengan demikian, sebenarnya sebagian besar penentu mimpi anda menjadi nyata adalah diri anda sendiri. Sejauh mana anda berani bermimpi dan berani mewujudkan impian itu menjadi sebuah kenyataan, meskipun harus menghadapi berbagai hambatan, tantangan dan cobaan. Yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa setelah berusaha atau berikhtiar, kita harus menyerahkan hasil akhirnya kepada Allah SWT karena dialah Sang Penentu semua takdir hidup kita. Jadi, intinya kita harus berusaha semaksimal yang kita bisa dan menyerahkan hasilnya kepada Dia yang Maha Tahu yang terbaik untuk kita. Itulah yang disebut tawakkal.

"Kumpulkan mimpi di Dunia ini untuk merangkai satu mimipi indah di tanah Syurga-Nya" ( Sulastriya Ningsi)
.