Senin, 19 Februari 2018

Untitled

Nona sayang...
Semoga malam ini rahmat Allah selalu menyelimutimu, mengelus lelahmu yang seharian ini ngejar-ngejar dosen. Wkwkwk

Jadi teringat kejadian tadi pagi, saat berpapasan dengan seorang dosen Profesor ternama. Qadarullah naik satu lift dan beliau meminta bantuan sesuatu hal ke aku. Duuh, seneng banget bisa bantu orang luar biasa sekaliber beliau. Sepanjang jalan bersama beliau banyak cerita tentang pengalaman hidupnya termasuk tentang suaminya yang mengalani demensia (pikun).

Bukan untuk menceritakan aib suaminya, tapi lebih pada menjelaskan hikmah. Satu hal yang esensial banget aku dapatin yakni tentang janganlah menggadang-gadangkan kehebatan diri. Dulunya suami beliau juga dosen di kampus ternama dan begitu berprestasi. Beberapa kali keliling dunia karena karya dan pretasinya. Sayangnya, beliau terlampau larut dengan dunia akademisi dan melewati hal paling penting dalam hidup ini yakni ketenangan hati. Selama berkecimpung di dunia edukasi kampus dan  tugas negara, hanya fokus mengejar karir dan martabat sampai mungkin menjadi mengagung-agungkan diri sendiri dan lupa pada Yang Maha Hebat.

Hingga pada akhirnya, satu persatu tanda cinta Allah mulai hadir dihidupnya. Mulai diuji dengan hipertensi, penyakit akut lainnya, hingga alzameir. Sekarang jangankan untuk bisa mengajar, bisa ingat jalan pulang saja Alhamdulillah.

Ya Rabii...
Aku langsung tersadar. Segenap ikhtiar di dunia akademisi ini tak akan pernah berarti kecuali bisa menjadikan diri lebih dekat ke Allah dan makin ikhlas untuk menebar sebanyaknya manfaat bagi sesama.

Nona...jangan tergiur oleh dunia yang 1% ini dan melewati balasn 99% di sisi Allah. Tetep istiqamah ya ciin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar